Keris Patrem Tilam Upih Pamor Wos Wutah Tangguh Mataram

Rp0

Stok habis

Deskripsi

Keris Patrem Tilam Upih Pamor Wos Wutah Tangguh Mataram

Tentang Keris Tilam Upih

Banyak cerita tentang keris pusaka untuk ketentraman keluarga dengan dapur Tilam upih. Banyak juga yang meyakini bahwa pusaka (ampuh) yang berwujud keris memiliki bentuk-bentuk sederhana, seperi halnya Tilam Upih. Menurut cerita dahulu kala, salah satu wali-sanga, yaitu Kanjeng Sunan Kalijaga pernah menyarankan kepada pengikut-pengikut beliau, bahwa keris pusaka pertama yang harus dimiliki adalah keris dengan dapur Tilam Upih. Menurut beliau keris dengan dapur ini, bisa menjadi pengikut/teman yang setia disaat suka maupun duka, disaat prihatin dan disaat jaya.

Tilam Upih yang dalam terminologi Jawa berarti tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk alas tidur, diistilahkan sebagai kondisi sedang tirakat/prihatin, masih tidur dengan alas yang keras, belum dengan alas yang empuk. Para orang tua jaman dahulu biasanya secara turun temurun memberikan anaknya yang menikah dengan keris dhapur tilam upih, artinya didoakan agar hidup rumah tangganya baik, mulya, berkecukupan atau sebuah bentuk simbolisasi harapan tentang hidup nyaman berkecukupan.

Filosofi Keris Pamor Wos Wutah

Pamor Wos Wutah atau Beras Wutah, yang artinya beras tumpah, karena bercak-bercak kecil dan putih yang tersebar pada permukaan bilah, nampak seolah seperti beras yang tumpah berceceran. Pamor beras tumpah memiliki filosofi yang mendalam tentang arti rejeki yang melimpah.

Pamor beras wutah itu sendiri juga sebagai simbol pameling (pengingat) dalam mengarungi kehidupan berumah tangga antara suami-istri. “Beras tumpah jarang kembali ke takarannya“. Peribahasa ini menggambarkan sesuatu yang telah berubah, sulit untuk kembali seperti semula. Pitutur (pesan) yang terkandung didalamnya adalah supaya manusia hati-hati, karena kalau sudah terjadi perubahan akan sulit pulih seperti sediakala. Andaikan kita coba kumpulkan lagi, selain memakan waktu pasti ada yang tercecer juga, dan yang kita kumpulkan pun mungkin sudah jadi kotor.

Dalam menjalani hidup berumah tangga seyogyalah kita harus menjaga agar “beras tidak tumpah”. Mengapa harus dijaga? Kembali kepada filosofi “kalau beras sudah terlanjur tumpah” artinya respek yang didapat dari pasangan sudah tidak akan sama lagi, untuk pulih pun akan memerlukan waktu, dan “surga” dalam berumah tangga akan kehilangan salah satu pilarnya yakni kepercayaan.

– Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih
– Pamor (motif lipatan besi) : Wos Wutah
– Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram
– Panjang Bilah : 30 cm
– Warangka : Ladrang Surakarta Kasatrian Kayu Trembalo
– Handle / Gagang : Kayu Cendana
– Pendok : Bunton Ukir Kuningan

Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Keris Patrem Tilam Upih Pamor Wos Wutah Tangguh Mataram”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *