Deskripsi
Keris Sengkelat Luk 13 Tangguh Mataram Sultan Agung Kuno
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 13
– Dhapur / Bentuk : Sengkelat
– Pamor / Gambar : Pendaringan Kebak ( Meteorit )
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Mataram Sultan Agung
– Warangka : Ladrang Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Trembalo Gandar Iras Nginden
– Handle / Gagang : Kayu Tayuman
– Pendok : Blewah Mamas Kuno
– Mendak : Parijata
– Panjang Bilah : 35,5 cm
Barang sama persis seperti foto.
Garansi 1000% asli sepuh kuno
Keris Sengkelat Luk 13 Mataram Sultan Agung Pamor Meteor
Keris Kyai Sengkelat Adalah karya yang menempa Mpu Supo (atau Empu Supo Mandrangi). Oleh Sunan Kalijaga ia diminta membuat sebuah keris dari bahan besi yang ukurannya hanya sebesar kemiri.
Karena bahannya yang entah mengapa sulit dibentuk dengan panas api, Mpu Supo konon membuat keris sengkelat hanya dengan cara memijit-mijit bahan besi tadi saja. Lalu terciptalah sebilah keris berluk tiga belas yang warnanya indah kemerahan. Dikarenakan warnanya yang berkilat merah inilah, Sunan Kalijaga memberi nama ‘sengkelat’, yang memiliki makna bersemu merah.
Kisah Legenda Keris Kyai Sengkelat
Di masa lampau, berdirilah Kerajaan Blambangan dengan rajanya yang bernama Siung Lautan. Sang raja memerintahkan pencuri sakti untuk mencuri keris sengkelat milik Sunan Kalijaga. Pencuri tersebut kemudian mengambil keris yang ketika itu sedang dititipkan kepada Mpu Supo di Tuban.
Raja Blambangan meyakini, bahwa siapapun yang memiliki Keris Sengkelat akan menjadi raja penguasa tanah Jawa. Sehingga begitu si pencuri berhasil menjalankan perintahnya, diangkatlah pencuri tersebut sebagai Patih Blambangan.
Begitu Sunan Kalijaga mengetahui bahwa Keris Sengkelat berada di Blambangan, Mpu Supo ditugaskan untuk mengambil kembali pusaka tersebut. Dengan nama samaran, Mpu Supo pun masuk ke kerajaan Siung Lautan. Kemampuan pandai besinya tersohor dengan cepat, hingga sampai ke telinga Raja Blambangan sendiri.
Siung Lautan kemudian meminta Mpu Supo untuk membuat tiruan Keris Sengkelat yang begitu mirip hingga sulit dibedakan. Sedangkan keris yang asli disimpan untuk dikembalikan kepada Sunan Kalijaga. Ia juga mengangkat sang pandai besi sebagai adipati dan menikahkan dengan putrinya sendiri.
Kisah ini berlanjut ketika Sunan Kalijaga menyerahkan Keris Sengkelat kepada Adipati Natapraja untuk dibawa ke Palembang. Sang adipati lalu menyerahkan keris tersebut kepada Raden Patah. Sedangkan Raden Patah sendiri di kemudian hari menjadi Sultan Demak yang menurunkan raja-raja berikutnya di tanah Jawa.
Tangguh Mataram Sultan Agung
Tangguh Mataram Sultan Agung, zaman ini banyak beragam karena banyak reformasi dibidang seni, budaya dan penanggalan, masyarakat umum diberi kebebasan untuk memiliki keris dan para empu diberi kebebasan untuk membuat kreasi karya terbaik, sehingga pasikutan sangat beragam sejak awal pemerintahannya para empu juga melestarikan dengan membuat pula model keris sebelumnya dengan memadukan ciri khas era mataram Sultan Agung. Maka bisa dikatakan Jaman Mataram Sultan Agung memang menjadi surga para Empu.
Ulasan
Belum ada ulasan.