Deskripsi
Keris Patrem Naga Runting Luk 5 Tangguh Sedayu Era Mpu Supo Mandrangi Kuno
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 5
– Dhapur / Bentuk : Naga Runting
– Pamor / Gambar : Keleng Hurap
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Sedayu Era Mpu Supo Mandrangi
– Panjang Bilah : 25,1 cm
– Warangka : Gayaman Yogyakarta
– Bahan Rangka : Kayu Sono
– Handle / Gagang : Kayu Trembalo
– Pendok : Bunton Kuningan Sepuh Emas
– Mendak : Model Guci Bahan Tembaga
Barang sama persis seperti foto.
garansi 100% asli sepuh kuno
Tangguh Sedayu Era Mpu Supo Mandrangi
Asal usul nama sedayu/sidayu masih perlu kajian lebih dalam,tetapi nama kadipaten sedayu/sidayu mempunyai peran yang sangat strategis dalam geopolitik dimasa lalu serta mengangkat harkat derajat martabat sedayu/sidayu.
Dalam bahasa jawa Seda/seda’h berarti meninggal/mati dan Dahayu/dayu berarti cantik sedangkan jika mengacu kata sida berarti jadi dan Dahayu/dayu berarti cantik. Nama sedayu/sidayu bisa menjadi harum karena berkat pemimpin yang berkuasa
Nama wilayah didalam daerah sedayu telah banyak tertulis di prasasti ataupun cerita cerita rakyat,prasasti yang menyebut sedayu spesifik ialah prasasti karang bogem 1367 m era Kerajaan Majapahit,pada masa Raja Brawijaya, sedayu dipimpin seorang pangeran dari majapahit yang bergelar Pangeran Sedayu ialah Mpu Supo Mandrangi karena memenangkan sayembara membawa kembali keris penting majapahit dan dihadiahi 100 jung ( 1 jung : 28.396 m2) berhak memerintah diwilayah itu. Pada masa Kerajaan Demak bintoro setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit wilayah pesisir utara telah memeluk islam,para penyebar agama islam di wilayah sedayu ialah Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur,begitupun saat peralihan Kerajaan Demak ke Kerajaan Pajang.
Kadipaten Sedayu beserta kadipaten lainnya di jawa timur menerima setelah terjadi pertemuan penting yang telah di mediasi. Pada masa Kerajaan Mataram islam banyak para pemimpin di jawa timur tidak menyetujui atas berdirinya Kerajaan Mataram islam tak terkecuali sedayu,atas dasar inilah Raja Mataram menundukkan dan ingin menyatukan lagi bekas kekuasaan Kerajaan Pajang dulu,wilayah pemimpin di pesisir utara yang berani menentang ialah Kadipaten Surabaya dan Kadipaten Pasuruan,Kadipaten Sedayu mendukung pemimpin surabaya,ekspansi Kerajaan Mataram ke timur satu persatu berhasil menundukkan penguasanya.
Kadipaten Sedayu jatuh Tahun1675 dan diangkatlah seorang penguasa/ adipati di wilayah Kadipaten Sedayu serta Kadipaten Sedayu mendapatkan jabatan strategis oleh mataram saat diperintah Raja Amangkurat untuk zona pesisir utara setelah jabatan sebelumnya dipegang Kadipaten Jepara untuk mengontrol perdagangan serta mengawasi bangsa penjajah yang mulai masuk ke Pulau Jawa.
Ulasan
Belum ada ulasan.