Keris Karno Tinanding Pamor Udan Mas Tangguh Tuban Mataram

Rp0

Stok habis

Deskripsi

Keris Karno Tinanding Pamor Udan Mas Tangguh Tuban Mataram

– Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Karno Tinanding
– Pamor (motif lipatan besi) : Udan Mas ( Pola 2 1 2 )
– Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Mataram
– Panjang Bilah : 36,5 cm
– Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Timoho
– Handle / Gagang : Kayu Tayuman
– Pendok : Bunton Lung-Lungan Sepuh Emas
– Mendak : Angkup

Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno

Dhapur Keris Karno Tanding

Dhapur Keris Karno Tanding – Karna Tanding (Karno Tinanding) adalah suatu babak pertempuran terbesar Baratayudo di Padang Kurusetra. Pertempuran dua senopati pilih tanding yaitu Arjuno dari kesatrian Madukoro sebagai panglima perang Negara Amarta melawan Adipati Basukarno dari Awonggo sebagai panglima perang Negara Astina.

DHAPUR KARNO TANDING adalah Sebuah Pertempuran Dua Saudara Kandung Se Ibu tapi berlainan Ayah. Sama-sama Sakti, sama-sama pintar dalam memanah. Sama-sama mempunyai senjata Sakti dari Dewa. Kunti Nalibronto hanya bisa meneteskan air mata melihat kedua putranya saling bertempur.

Menurut cerita, sebelum pertempuran Baratayuda dimulai kedua ksatria ini pernah dipertemukan oleh Ibunya. Seorang Ibu yang lembut dan bijaksana ini rela bersimpuh di kaki Karno meminta ampun atas penderitaan karno karena telah dibuangnya dan memohon untuk bergabung dengan saudaranya di Pandawa atau Amarta.

Karena Kunti tahu benar kalau pertempuran Baratayuda benar terjadi maka hanya Karnolah yang mampu menghadapi Arjuno, itu berarti kedua putranya akan saling berhadapan dengan arifnya pula Karno memohon maaf tidak bisa bergabung dengan Pandawa karena beberapa alasan :

“Ibu, sama sekali saya tidak dendam atas perlakuan Ibu kepadaku, hanyutnya aku di sungai gangga sampai aku besar sekarang ini adalah garis hidupku. Aku menjadi Adipati dan hidup bahagia adalah karena Prabu Duryudono, aku tidak mau disebut Satria Pengecut hanya muncul ketika ada kesenangan tapi lari dari kesusahan. Apa kata dewa kalau aku nanti bergabung dengan Pandawa. Suatu saat seandainya aku harus bertempur dengan adikku Arjuno itu juga sudah kehendak para dewa. Sekali lagi saya mohon maaf ibu, Nyuwun Agunging Wiloso. Biarkan aku menentukan hidupku Sendiri. “Kata Basukarno”.

Arjuno juga hanya bisa tertunduk menangis. Walau bagaimanapun Karno adalah kakaknya meskipun lain ayah, rasa menyesal yang mendalam telah mengusir dari pendadaran siswa sukolimo. Tangis Kunti semakin menjadi mendengar Jawaban Karno apalagi melihat kedua putranya itu saling berpelukan. Ketiganya larut dalam tangis kebahagiaan, kesedihan, keharuan, kebingungan hanya bisa berpelukan satu sama lain.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Keris Karno Tinanding Pamor Udan Mas Tangguh Tuban Mataram”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *