Deskripsi
Keris Naga Sasra Luk 13 Kinatah Emas Kamarogan Mataram Sultan Agung
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 13
– Dhapur / Bentuk : Naga Sasra Kinatah Emas Kamarogan
– Pamor / Gambar : Pendaringan Kebak
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Mataram Sultan Agung
– Warangka : Gayaman Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Cendana
– Handle / Gagang : Kayu Kemuning Sepuh Emas
– Pendok : Blewah Suwoso Lawasan
– Mendak : Kuningan Hias Permata
Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno
Bentuk Keris Nogo Sosro Luk 13
Ricikan Keris Naga Sasra bagian gandik keris ini diukir dengan bentuk kepala naga ( biasanya dengan bentuk mahkota raja yang beragam ), sedangkan badannya digambarkan dengan sisik yang halus mengikuti luk pada tengah bilah sampai ke ujung keris. Dengan ciri-ciri antara lain adalah kruwingan, ri pandan dan greneng, dan beberapa empu (berdasarkan zamannya seperti Majapahit, Mataram dan Mataram Nom) membuat keris ber-dapur naga sasra.
Pada keris dhapur Naga sasra yang baik, sebagian besar bilahnya diberi kinatah emas, dan pembuatan kinatah emas semacam ini tidak disusulkan setelah wilah ini selesai, tetapi telah dirancang oleh sang empu sejak awal pembuatannya. Pada tahap penyelesaian akhir, sang empu sudah membuat bentuk kinatah ( yang benar adalah tinatah = kata ‘tatah’ yang artinya dalam bahasa Indonesia = pahat,dengan sisipan in, menjadi tinatah )sesuai rancangannya . Bagian-bagian yang kelak akan dipasang emas diberi alur khusus untuk “tempat pemasanan kedudukan emas” dan setelah penyelesaian wilah selesai, maka dilanjutkan dengan penempelan emas oleh pande emas.
Salah satu pembuat keris dengan Dhapur Naga Sasra terbaik, adalah karya empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup pada akhir zaman kerajaan Majapahit sampai pada zaman pemerintahan Sri Sultan Agung Anyokrokusumo di Mataram, tetapi ada sebagian ahli lain yang mengatakan bahwa Ki Supo Anom pada zaman kerajaan Mataram, sebenarnya adalah cucu dari empu Supo Anom yang hidup pada zaman Majapahit, dan golongan ini menyebut Ki Nom dengan sebutan Ki Supo Anom II, dan yang hidup pada zaman Majapahit disebut Ki Supo Anom I.
Ulasan
Belum ada ulasan.