Deskripsi
Keris Nogo Sosro Sabuk Inten Luk 11 Kinatah Emas Mataram Sultan Agung
PUSAKA KERIS NOGO SOSRO SABUK INTEN KINATAH EMAS ASLI
SALAH SATU KOLEKSI PRIBADI KAMI.
KERIS NAGA SASRA KINATAH EMAS ASLI SEPUH KUNO TANGGUH ERA MATARAM SULTAN AGUNG.
DENGAN SANDANGAN YG MEWAH DAN ELEGANT, WARANGKA DAN HULU DARI KAYU TREMBALO DG GAYA MODEL GAYAMAN SURAKARTANAN.
KHUSUS UNTUK KERIS PUSAKA YG SATU INI MEMANG TIDAK KAMI TAMPILKAN SECARA LENGKAP FOTO DAN DESKRIPSINYA, DENGAN TUJUAN MENGHINDARI PENYALAHGUNAAN FOTO DLL.
BAGI ANDA KOLEKTOR PUSAKA KERIS YG SEDANG MENCARI KERIS ISTIMEWA DAN BERKELAS, KERIS NAGA SASRA KINATAH EMAS INI LAYAK MASUK ALMARI KERIS ANDA.
UNTUK INFO SELENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI MELALUI
TELP/SMS/WHATSAPP : 0822-3591-7823
Eksoterisme & Esoterisme Keris
Keris adalah salah satu benda bernilai seni tinggi yang penuh sarat makna dan hakikat. Dalam memandang sebilah keris orang bisa memandangnya dari nilai eksoteris dan esoterisnya. Eksoteris adalah nilai-nilai yang nampak dari wujud bentuk ragawinya. Sedangkan esoteris adalah nilai-nilai pada sebilah keris yang dilihat daripada sudut arti, makna, falsafah hingga tuahnya.
Jika melihat nilai eksoterisnya, tentu cukup meraba dan membaca dari bentuknya, hasil tempanya, keindahan seninya hingga pada nilai estetika pada proses pembuatan hingga pada hasil wujudnya. Tentu dalam hal ini tidak lepas dari literasi-literasi yang tercatat tentang berbagai silsilah sebuah keris. Lalu setelah mengetahui eksoterisnya, barulah nilai-nilai esoteris pada sebilah keris akan mampu dirasakan dan diintisarikan kedalam kehidupan.
Pada zaman dahulu keris dibuat bukan sekadar untuk menjadi sebilah senjata tajam sebagai alat perang atau alat pembunuh semata, namun keris dibuat lebih kepada tujuan untuk sebuah wujud bukti spiritualitas diri.
Terbukti dari setiap nama yang disematkan dalam sebilah keris selalu terselip makna. Mulai dari dhapurnya, pamornya hingga pada lekukan-lekukan ornamen kecil yang disebut ricikan. Sehingga keris tidaklah disebut sebagai alat perang ataupun senjata tajam semata, tetapi keris digolongkan kedalam golongan yang memiliki derajat yang lebih tinggi yaitu pusaka.
Keris adalah karya adi luhung yang dibuat dengan penuh harap dan doa. Tidak sekadar dibakar, dibentuk dan ditempa, tetapi keris juga ditirakati melalui puasa, doa dan ritual-ritual khusus lain. Tirakat yang bertujuan untuk mentransferkan nilai-nilai luhur budaya dan nilai-nilai luhur spiritualitas yang dihubungkan kepada Sang Penguasa Semesta Jagad. Bahwa setiap satu bilah keris adalah simbol doa dan harapan dari setiap yang menginginkan wujudnya, dengan kata lain keris dibuat untuk menciptakan sarana spiritualitas diri menuju kepadaNya, hingga dapat menjadi sebuah makna yang mengintisari kedalam kehidupan para pemiliknya. Keris diharapkan menjadi piyandel seperti doa dan harapan dari Sang Empu yang dititipkan pada setiap bilah keris yang dibuatnya.
Ulasan
Belum ada ulasan.