Deskripsi
Keris Sabuk Inten Luk 11 Pamor Blarak Sineret Tangguh Blambangan Kuno
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Luk 11
– Dhapur / Bentuk : Sabuk Inten
– Pamor / Gambar : Blarak Sineret
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Blambangan
– Panjang Bilah : 35 cm
– Warangka : Ladrang Surakarta
– Bahan Rangka : Kayu Cendana Wangi Tim-Tim
– Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang
– Pendok : Bunton Gongso Lung-Lungan
– Mendak : Susun 3 Hias Batu Yakut
Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno
Tangguh Blambangan
Tangguh Blambangan – Tangguh Blambangan adalah salah satu tangguh legendaris yang jarang dijumpai dan terkenal dengan wasuhan pamor ngawat miring-nya. Kerajaan Blambangan adalah kerajaan yang berpusat di ujung paling timur pulau Jawa (Banyuwangi dan sekitarnya). Blambangan dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir di Pulau Jawa. Keris-keris tangguh Blambangan umumnya pasikutan-nya berkesan demes dan serasi, besinya keputihan, pamornya nggajih dan pandes. Ukuran bilahnya sedang, ujungnya tidak terlalu runcing. Gandik-nya pendek dan miring, gonjonya sebit rontal dengan sirah cecak pendek. Empu terkenal pada jaman Blambangan menurut Serat Panangguhing Dhuwung antara lain Empu Ki Mendung. Ki Tembarok, Ki Supagati, dan Empu Pangeran Pitrang.
Sejak kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1527, Blambangan berdiri sendiri, namun dalam kurun waktu dua abad lebih (antara tahun 1546-1764) menjadi rebutan kerajaan di sekitarnya. Antara lain kerajaan Demak dan Mataram di Jawa Tengah, juga kerajaan di Bali (Gelgel, Buleleng dan kemudian Kerajaan Mengwi) bergantian menyerang Blambangan dalam kurun dua abad itu.
Selama 42 tahun (1655 sampai 1697) terjadi 4 kali pemberontakan, dan 4 kali perpindahan ibukota. Kedudukan istana di Kedawung dipindahkan ke Bayu (1655), kemudian ke Macanputih dan akhirnya ke Kutalateng. Selanjutnya perang yang berkepanjangan mengakibatkan istana pindah lagi ke Ulupampang, dan akhirnya ke Banyuwangi pada tahun 1774.
Filosofi dan Tuah Pamor Blarak Sineret
Keris Blarak Sineret sebuah senjata tradisional yang memikat dengan filosofi dan tuah yang mendalam. Di balik motifnya yang terinspirasi dari daun kelapa yang ditarik, tersembunyi makna kebijaksanaan dan manfaat yang istimewa. Menelusuri filosofi yang menghiasi setiap goresan pamor hingga memahami tuahnya yang membawa kewibawaan, kepemimpinan, dan keberuntungan bagi pemiliknya. membahas secara komprehensif Filosofi dan tuah pamor Keris Blarak Sineret. Mari kita selami bersama kekayaan budaya dan spiritualitas yang tersembunyi di balik pamor yang memukau dan misteri yang memikat.
Asal Usul Pamor Blarak Sineret
Sebelum membahas mengenai Filosofi dan Tuah Pamor Keris Blarak Sineret, mari kita simak asal-usul keris blarak sineret ini. Keris Blarak adalah senjata tradisional yang berasal dari tanah Jawa. Keberadaannya sudah mencapai ratusan tahun lamanya dan terus menjadi bagian integral dari warisan budaya Indonesia.
Namun, apa sebenarnya filosofi di balik nama “Blarak” ini? Nama ini menggambarkan salah satu keunikan keris ini, yakni pamornya yang berbentuk garis-garis atau garis zigzag. Garis-garis tersebut melambangkan aliran energi kehidupan yang tak terputus dan keseimbangan yang selalu dijaga.
Blarak Sineret merupakan salah satu pamor terkenal pada Keris atau Tombak dengan motif yang menyerupai daun kelapa yang ditarik atau diseret. Nama tersebut diambil dari bentuknya yang menyerupai daun kelapa yang ditarik atau diseret, menggambarkan keindahan motifnya.
Kata “Blarak” dalam bahasa Jawa merujuk pada daun kelapa yang masih lengkap dengan pelepahnya, sementara “Sineret” berarti ditarik atau diseret. Kombinasi dari kedua kata tersebut memberikan arti yang jelas mengenai motif yang diilustrasikan pada pamor Blarak Sineret.
Pamor Blarak Sineret termasuk dalam jenis pamor miring yang proses pembuatannya sangat rumit dan menjadi salah satu pamor langka. Karena kesulitannya dalam pembuatan dan keunikan motifnya, tidak mengherankan bahwa nilai Keris dengan pamor Blarak Sineret menjadi lebih tinggi daripada Keris-Keris lain yang memiliki pamor berbeda. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang sangat istimewa bagi para kolektor dan pecinta seni budaya Jawa.
Filosofi Pamor Blarak Sineret
Filosofi dan Tuah Pamor Keris Blarak Sineret, Filosofi yang terkandung dalam pamor Blarak Sineret mengajarkan tentang kebijaksanaan pohon kelapa yang memberikan manfaat dari setiap bagian yang dimilikinya, mulai dari kayu, buah, hingga daun dan lidinya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Dari makna ini, pemilik Keris dengan pamor Blarak Sineret diharapkan dapat mengambil pelajaran untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna bagi sesama. Seperti pohon kelapa yang memberikan manfaat dari setiap aspeknya, demikian pula seseorang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang lain melalui perkataan, tindakan, dan perbuatannya. Sebaliknya, diharapkan agar tidak menyakiti atau merugikan orang lain.
Bagi mereka yang senantiasa berbuat baik, akan mendapatkan balasan yang baik pula. Hal ini akan menyebabkan mereka dihormati dan disukai oleh banyak orang. Jika filosofi ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka pemilik Keris dengan pamor Blarak Sineret akan mencapai keselarasan dengan tuah yang terkandung dalam Kerisnya.
Tuah Pamor Blarak Sineret
Dalam tulisan Filosofi dan Tuah Pamor Keris Blarak Sineret, Manfaat dari Pamor Keris Blarak Sineret sungguh istimewa, sebagai sebuah keris pusaka dengan pamor yang jarang ditemukan dan menjadi yang paling dicari dan disukai oleh banyak orang. Keindahan dan kesan elegan dari pamor ini menambah daya tariknya.
Pusaka Keris Bertuah Blarak Sineret memiliki khasiat yang diyakini dapat meningkatkan kewibawaan, memperkuat jiwa kepemimpinan, mendatangkan keberuntungan, serta meningkatkan kemampuan bergaul dengan disayangi oleh orang di sekitarnya, termasuk atasan maupun bawahan.
Dengan demikian, Pusaka Keris Blarak Sineret membawa manfaat yang luar biasa bagi pemiliknya, membantu mereka menjadi individu yang lebih dihormati dan dihargai, serta memberikan keberuntungan dalam berbagai aspek kehidupan.
Ulasan
Belum ada ulasan.