Deskripsi
Keris Tilam Upih Pamor Tejo Kinurung Tangguh Pajajaran Kuno
Spesifikasi Lengkap Pusaka :
– Jenis Pusaka : Lurus
– Dhapur / Bentuk : Tilam Upih
– Pamor / Gambar : Tejo Kinurung
– Tangguh / Est Era Pembuatan : Pajajaran
– Warangka : Branggah Jogjakarta
– Bahan Rangka : Kayu Timoho
– Handle / Gagang : Kayu Kemuning
– Pendok : Slorok Templek Kemalo
– Mendak : Mripatan
– Panjang Bilah : 36,9 cm
Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno
Dhapur Tilam Upih
Keris Tilam Upih biasanya banyak digunakan untuk keperluan tersebut, maka tidak heran hingga kini keris dengan dhapur Tilam Upih populer dan paling banyak dijumpai. Dalam adat Jawa, ada tiga peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Ketiga tahap itu yaitu, Metu, Manten dan Mati (kelahiran, perkawinan, dan kematian). Untuk peristiwa penting seperti perkawinan, dikenal dengan adanya keris kancing gelung, dimana pada jaman dahulu orang tua pihak mempelai perempuan mempunyai kewajiban yang paling utama untuk memberikan keris pusaka kepada mempelai pria sebagai Kancing Gelung. Seandainya pihak mempelai wanita tidak mempunyai, maka keluarga dari mempelai pria yang dianggap punya kewajiban untuk memberikan pusaka sebagai Cundhuk Ukel. Bahkan menurut catatan sejarah Sunan PB X gemar memberikan Kancing Gelung kepada Putra Mantu. Budaya Kancing Gelung ini tidak hanya menjadi milik keluarga kraton tapi juga masyarakat luar kraton.
Tujuan pemberian keris Kancing Gelung atau Cundhuk Ukel, adalah:
Keris adalah simbol kongkret, bahwa anak yang menerima keris pusaka tersebut sudah dilepas dari masa lajang dan dipersilahkan memasuki masa kedewasaaan, melalui pintu gerbang pernikahan.Dan Keris adalah kancing atau pengunci yang merupakan pernyataan kepastian akan perjodohan.
Keris juga sebagai pasren atau pemersatu yang menumbuhkan keserasian dan kebersamaan dalam menjalani hidup berumah tangga.
Keris sebagai Pusaka (pesan simbolik) yang merupakan pernyatan harapan, petuah, restu dan piyandel (penyemangat) dalam menjalani rumah tangga.
Pamor Tejo Kinurung
PAMOR TEJO KINURUNG, adalah salah satu motif pamor yang sebenarnya merupakan perpaduan antara pamor sada saler dengan pamor wengkon. Dimana gambarannya seluruh tepi bilah keris dilingkari dengan gambaran yang menyerupai tepi bingkai, sedangkan di tengahnya terdapat pamor yang menyerupai garis lurus.
Menjelang Pilkada pusaka tosan aji dhapur atau pamor dengan taksu ‘pendongkrak kepemimpinan’ (bakal calon) dan ‘penguat kekuasaan’ (incumbent) biasanya banyak dicari sebagai ‘cekelan‘ (pegangan) bagi mereka yang mempunyai hajat dalam dunia politik. Jawabannya mungkin ada pada keris luk 13 seperti ‘sengkelat‘ atau mungkin ‘parungsari‘ untuk nama dhapur-nya dan ‘tejo kinurung’ atau ‘raja abala raja‘ untuk jenis pamornya.
Ulasan
Belum ada ulasan.