Deskripsi
Pusaka Keris Pamor Brahma Watu Tangguh Empu Koso Madura Kuno
– Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol
– Pamor (motif lipatan besi) : Brahma Watu
– Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Madura ( Empu Koso )
– Panjang Bilah : 36,5 cm
– Warangka : Gayaman Surakarta Gandar Iras Kayu Trembalo
– Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang
– Pendok : Blewah Mamas Kuno
– Mendak : Mripatan
Barang sama persis seperti foto.
garansi 1000% asli sepuh kuno
Pamor Bendo Segodo
Pamor Bendo Segodo atau Bendo Sagodo, orang-0rang di Semenanjung melayu menyebutnya pamor “butir petai”. Lalu apa arti bendha segada sebenarnya? Artinya adalah bendha sebesar gada. Bendo disini bukanlah sama artinya dengan benda atau dalam bahasa indonesia berarti barang, tetapi adalah nama sebuah tanaman atau pohon (semacam tumbuhan merambat yang buahnya seperti petai tetapi jauh lebih besar, isinya dipergunakan untuk memasak, kurang lebih sebesar telur mata sapi).
Sedangkan pamor sagodo adalah sebesar gada, orang jawa biasa menyebut benda yang dianggapnya lebih besar dari ukuran rata-rata secara hiperbolis dengan ukuran segada. Bentuk gambaran pamor ini menyerupai bulatan bulatan pamor yang terangkai mengelompok rapat, seperti “biji petai sepapan” tersusun dari bawah ke atas sepanjang bilah. Ditinjau dari terjadinya pamor, bendo segodo tergolong pamor rekan, yakni pamor yang bentuk gambaranya telah dirancang terlebih dahulu oleh sang Empu.
Segala sesuatunya selalu dikaitkan dengan kekuatan-kekuatan alam, sesuatu yang metafisik, sebagaimana orang Jawa memahami kerisnya. Menurut sebagian pecintanya, rangkaian butir-butir bendha/petai dalam keris dan tombak melambangkan kemudahan rezeki yang berkesinambungan, membuat pemilikya lebih gampang mencari rejeki yang besar-besar, mengumpulkan hasil yang banyak dan kesejahteraan lebih baik. Seperti udan emas yang lebih banyak ditemukan pada keris brojol dan tilam upih.
Ulasan
Belum ada ulasan.